Kesedihan- kegembiraan, positif – negatif, gagal dan berhasil jika kita tinjau secara fisika merupakan fenomena yang sama saja. Hanya arahnya saja yang berbeda. Halah…ngGAYA, kayak ngerti-ngerti fisika saja… Tro,..Tro. Berbagai ramuan kalimat motivasi dirangkai untuk sekedar menghibur kepada orang-orang yang gagal. Hal ini tentu berbeda permasalahannya jika kegagalan itu sengaja digagalkan.
Kalau kita membaca postingan Bejo, dalam kegagalannya mengikuti tes CPNS, akankah tega kita menghibur dengan kalimat klise, “Sudahlah Jo, ini adalah kesuksesanmu yang tertunda…” tanpa memperhatikan bahwa Bejo telah memiliki banyak informasi, mengapa dia gagal.
Beberapa saat lalu Bejo menulis profile Paijah, anak Pak Sastro yang memiliki banyak prestasi, bahkan memperoleh nilai hasil UN tertinggi se-Kabupaten Barito Timur pada tahun 2010 ini. Dikatakannya Paijah sedang berjuang untuk mengikuti tes ikatan dinas kerjasama antara Pemda Bartim dengan Universitas Palangkaraya. Kalimat apa yang cocok jika Paijah mengalami nasib yang sama seperti yang dialami Bejo?
“Loh..jangan pesimis dulu, hidup harus optimis. Jangan berprasangka buruk kepada siapapun”. Hmmm , saya mengerti itu, tapi saya sedang mencari-cari kalimat yang pas.
JIka UN telah membawa korban
Jika UN menuai protes dari berbagai kalangan
Jika hasil UN diragukan…..
Ping-balik: SIMPLE FILTRATION ON PEAT WATER | www.budies.info
menurut saya (pandangan seorang manusia awam),,, seharusnya UN jangan dijadikan indikator kelulusan siswa,,,, akan tetapi lebih menitikberatkan pada “bagaimana”… yaitu bagaimana cara menciptakan sistem pendidikan yang baik dimana proses PBM berjalan dengan aktif dan siswa dapat mengembangkan kemampuannya seluas-luasnya tanpa tergantung teks book saja
tentu saja hal tersebut harus didukung fasilitas dan SDM pengajar yang memadai… mudah-mudahan saja suatu hari impian kita untuk mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dapat kita wujudkan bersama,,, AMien
selamat ulang tahun pak Budi Santosa, guru kebanggaan kami semua
Memang tak bisa dilupakan…dan mungkin juga sampai lama tak terlupakan, bahkan menjadikan trauma, apalagi jika tak punya alternatif lain.
UN sebagai indikator memang sangat disayangkan…
Indonesia luas… kita bisa melihat masih banyak hal2 berbeda yg harus dipikirkan… Kenapa kadang pemerintah hanya melihat beberapa sekolah sebagai percontohan.. π¦
Sedih pak lia kalo baca berita2 yang gagal UN.. krn banyak dari mereka adalah anak2 yang berpotensi dan berprestasi…:(
dilupakan? kalo tidak merasakan mungkin bisa .. kalo korban? π¦
Setuju UN memang diperlukan tapi bukan sebagai indikator kemajuan daerah
Sing penting optimis…
Oh iya, gimana kabarnya kepala sekolahnya njenengan yg suka mempersulit itu? π π
suatu usaha mengalami sandungan, itu biasa dan akan memberikan makna dari usaha tersebut sebagai sebuah perjuangan. suatu masalah diberikan-Nya untuk dicarikan jalan keluarnya. salam hangat dan sukses selalu.
setuju sekali dengan pak Yusman .. asalkan sandungannya jangan datang silih berganti aja ….
UN …masih diperlukan …tapi jangan jadikan UN untuk indikator kemajuan disuatu daerah karena akan rentan terhadap kecurangan dan bagaimana caranya agar UN dapat dilaksanakan seperti tujuan semula untuk melihat kemampuan siswa secara nasional dalam mata pelajaran yang di UN kan tersebut
UN tahun ini memang layak disebut the UNforgetable UN.
weh Un menyulitkan ya bos?
UN kan hanya kerikil kehidupan yang kecil bos, dibandingkan dengan tantangan hidup di dunia nyata ini bos
Memaafkan dan melupakan saja, Pak! Tentu ke “depan” agar tak terbayang-bayang. Salam kekerabatan.
dapet nilai UN tinggi kok malah masuk di pemerintahan…. oalah… eman… di birokrasi klw gak pinter kongkalikong karirnya susah naik
Saat UN berakhir tragis
Sang korban pun menangis
Bibir ini pun meringis
Dan harapan pun semakin menipis
Khawatir mental juara para penerus bangsa terus terkikis
Namun harus ada rasa optimis
Agar negeri ini bisa -kembali- tersenyum manis
Salam kenal pak guru … π
Tak dapat dilupakan? Sudahlah lupakan semua kegagalan. Masih banyak keberhasilan yang lain. Dunia kecil jika dibandingkan rahmat Tuhan lainnya.
Wah banyak pak kata-kata yang pas. Bikin aja lomba kata-kata yang menghibur..hehe
UNforgetable+= UNlupakan saja
adanya UN dengan minimal standar kelulusan ini sudah berdampak baik apa belum ta ?
ketoke ra ngefek….
seng dadi pinter mergo seng rajin sinau, seng mendo merrgo yo muales sinau…
UN terlalu berat sebagai beban, namun tak bisa ditolak
(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
Saya masih tetap merasa bahwa UN merupakan sebuah sistem yang dipaksakan.