WORLD PEACE GONG, BLITAR

KENALKAN GONG PERDAMAIAN PADA MASYARAKAT

blitar5
Gong ikuran raksasa, bagian tengah bergambar bola dunia yang dikelilingi simbol-simbol agama dan dikelilingi bendera 116 negarablitar6
Perpustakaan dan museum bung Karno yang dibangun dengan arsitektur modern.

Ada pemandangan baru di area Perpustakaan Bung Karno Blitar. Sejak 1 Juni 2009, pengunjung perpustakaan bisa menjumpai gong dengan ukuran raksasa yang berada di sebelah utara amphitheatre. Berpagar rantai besi, Gong Perdamaian Dunia kini disimpan disana. Keberadaan gong tersebut diharapkan bisa memperkuat ikon Blitar sebagai Kota Wisata.

“Indonesia adalah negara ke-9 yang ditempati gong ini. Yang lain masih sebatas kesepakatan,” kata Kasmiadi, kepala Dinas Informasi, Komunikasi, dan Pariwisata Daerah (Inkomparda) Kota Blitar saat ditemui di kantornya.

Kota Blitar merupakan kota kedua di Indonesia yang ditempati gong perdamaian dunia, selain Denpasar-Bali. Pada 2007 lalu, WPC menawarkan kepada walikota Blitar Djarot Syaiful Hidayat tentang penempatan gong perdamaian nusantara. Itu menyusul potensi Kota Blitar yang mulai mengembangkan sektor pariwisata, sehingga banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru nusantara. “Maka ditaruhlah replika gong perdamaian nusantara di Kota Blitar,” tutur Kasmiadi.

Namun, penempatan gong perdamaian baru resmi dilakukan pada 1 Juni 2009 lalu. Tepatnya, bersamaan dengan peringatan Grebeg Pancasila.

Gong perdamaian dunia yang diharapkan mampu menjadi sarana pemersatu bangsa-bangsa ini berasal dari Dusun Mlanjan, Desa Plonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Gong sakral itu mempunyai asal usul cerita. Awalnya dibuat oleh seorang wali di jaman Kerajaan Demak. Gong tersebut digunakan untuk syiar agama Islam. Kemudian, gong tersebut diwariskan kepada Mistini yang tinggal di lereng Gunung Muria.

Gong perdamaian dunia yang ada sekarang ini ditetapkan masyarakat internasional yang tergabung dalam WPC sebagai sarana persaudaraan dan pemersatu umat manusia. Desain gong dirancang oleh Hestini SH. Berdiameter dua meter dengan berat sekitar dua kuintal. Lingkaran luar pada gong menampilkan bendera-bendera seluruh negara merdeka di dunia. Dari situ tergambar semangat perdamaian dan kebahagiaan.

Di lingkaran tengah gong terdapat tulisan dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Dilengkapi pula gambar bunga di antara dua tulisan tersebut. Yakni, tertulis World Peace Gong dan Gong Perdamaian Dunia. Kesemuanya adalah simbol. Bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi internasional. Bahasa Indonesia adalah bahasa asli tempat sarana sakral (gong perdamaian dunia, red) itu berasal. Bunga sebagai simbol keindahan, kebahagiaan dan perdamaian. Gambar bunga pun diatur sedemikian rupa di kanan kiri untuk menyimbolkan keseimbangan.

Sedangkan di lingkaran gong terdapat 10 simbol agama besar di dunia. Antara lain: Islam, Hindu, Budha, Kristen, Yahudi, Khonghuchu, Sikh, Tao, Shinto, dan Bali. Di lingkaran puncak gong, menampilkan gambar bola dunia atau globe. Sebagai representasi bahwa semua manusia hidup dan berpijak di Planet Bumi.

Kasmiadi menjelaskan, hal-hal yang membuat WPC yang diketuai Djuyoto Suntani memilih Blitar daripada Surabaya untuk menempatkan gong perdamaian dunia. Pertama, Blitar sebagai wilayah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, tidak hanya domestik tapi juga wisatawan asing. Kedua, Blitar memiliki sejarah Bung Karno (BK) dan Supriyadi, serta pejuang tanah air (PETA). Tempat-tempat yang pernah menjadi tempat bersinggah BK dan Supriyadi dijadikan sebagai ikon wisata di Kota Blitar. “Sebenarnya tidak hanya di kota. Namun, di kabupaten juga banyak, hanya belum dimaksimalkan,” jelasnya.

Berkaitan dengan sejarah, tidak hanya dari jaman kemerdekaan saja. Tapi juga dari peninggalan jaman Kerajaan Majapahit. Blitar merupakan lokasi pemakaman raja-raja besar. Diantaranya adalah Raden Wijaya dan Ranggawuni. “Di Candi Simping terdapat petilasan Raden Wijaya,” tambah Kasmiadi.

Sedangkan alasan terakhir adalah dianggap yang terpenting. Yakni, potensi BK. Dalam sejarah, BK adalah salah seorang penggagas dari perdamaian dunia. Hal itu terjadi saat pencetusan Konferensi Asia Afrika I (KAA I) di Bandung. Setelah terjadinya konferensi tersebut, berangsur-angsur negara yang tergabung dalam KAA dapat meraih kemerdekaannya. Dilatarbelakangi oleh kisah sejarah tersebut, maka WPC memutuskan Blitar layak ditempati gong perdamaian dunia. “BK pernah menyarankan, agar dunia berpedoman pada Pancasila sehingga tercipta kedamaian dan kesejahteraan,” terangnya.

Keberhasilan Kota Blitar sebagai lokasi penempatan gong perdamaian dunia adalah berkat kerjasama semua pihak. Baik pemerintah dan didukung masyarakat. Seluruh perawatan gong dilaksanakan oleh pihak UPT Perpustakaan Bung Karno. Diharapkan, keberadaan gong dapat memperkuat Kota Blitar sebagai ikon Kota Wisata (kopas dari http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=97396)

FOTO- foto ketika kami ke makam Ung Karno

blitar2

gapura makam

blitar3

istirahat bersama sikembar dan ibunya setelah sholat dhuhur

blitar4

pintu kaca makam yang dulu biasanya membatasi pengunjung, sekarang dibuka

blitar7

Bung, saya dari kalimantan, jauh-jauh kesini untuk menanamkan nasionalisme pada anak-anak kami. kapan ya bisa  ke blitar lagi

6 pemikiran pada “WORLD PEACE GONG, BLITAR

  1. terimakasih saya ucapkan kepada bpak yang telah berkunjung keblitar saya pemuda blitar juga bangga kepada pak karno..n di blitar juga banyak lagi tempat” peninggalan baek berupa candi maupun warisan adat seperti upacara siraman GONG kyai pradah dilodoyo-kabupaten blitar yang dilaksanakn pada bulan maulud dan juga ada wisata pantai mulai dari tambak rejo, pantai serang,pantai jolosutro,dan pantai” laenya,klo keblitar jangan lupa kunjungi tempat laen selaen makam BK..

  2. mengajak anak ke tempat-tempat yang punya nilai sejarah jauh lebih baik ketimbang mengajak anak ke Mall atau Plasa…

    saluuuuttteeee…
    ..
    .
    @itempoeti:ya salah satunya juga menanamkam kebangsaan pada anak sejak dini…makasih

  3. bagus nian sekarang, setelah di renovasi belum sempat berkunjung lagi ke sana… 😀
    .
    .
    @Den Surya: betul mas, bangunan perpustakaan dan koleksi-koleksi bung karno sungguh ….

  4. Gong Perdamaian di Perpus bungkarno melambangkan bahwa pak karno cinta Damai
    tapi bung Karno paling benci jika harkat dan martabat bangsa diinjak-injak.
    seperti yang terjadi saat ini, malingSIAL mencoba lagi masuk kekedaulatan negara Kita.

    alah malah tekan ndi-ndi, Gong ya Gong

    masih muter-muter terus pak? kapan ke Ngawi ya?

Tinggalkan Balasan ke suryaden Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.